Sabtu, 02 Februari 2013

Mari Mengenal AMD Vishera (prosesor terkini dari AMD)



Halo para pejuang kehidupan a.k.a mahasiswa . . .
Kali ini saya akan sedikit share tentang prosesor AMD generasi terbaru yang berasitektur “Piledriver”, generasi terbaru prosesor seri FX ini baru diluncurkan pada 23 Oktober 2012 lalu.
            Sebenernya prosesor dengan kode “Vishera” ini merupakan generasi lanjutan dari seri sebelumnya yaitu seri “Bulldozer”. Seri “Vishera” ini di beberapa forum dikatan memiliki kinerja lebih baik dari seri “Zambezi” yang berasitektur Bulldozer, dan lebih hemat daya.
            Prosesor AMD Vishera yang merupakan seri penerus Zambezi memiliki kelebihan yang sama dengan seri sebelumnya, yaitu menjalankan clockspeed tinggi, lihat saja seri AMD FX 4300 vishera saja memiliki clock normal 3,8 GHz, itu saja belum di OC (overclock), jika menggunakan fitur turbo frequency clock prosesor ini bisa mencapai 4 GHz, tentu jika anda meng-OC prosesor ini lebih ekstrim lagi anda bisa mendapatkan clock yang jauh lebih tinggi, bahkan saya pernah baca prosesor seri FX8350 ini pernah di-OC dengan liquid nitrogen sampai 7,44 GHz. Bahkan untuk rekor dunia overclock tertinggi diraih seri AMD bulldozer FX8150 dengan clock mencapai 8,71 GHz. Dari sini saja kita sudah mengetahui bahwa seri Vishera masih memiliki keunggulan yang kurang lebih sama dengan bulldozer dalam hal overclockability
FX Vishera mendukung memori DDR3 dengan dual-channel dengan kapasitas maksimal memori 64 GB dengan kecepatan memori 1866 Mhz, prosesor AMD terbaru ini masih menggunakan socket AM3+ jadi bagi yang udah beli bulldozer gak usah ganti motherboard jika mau ganti ke piledriver “Vishera”.
            Seri AMD Vishera ini diluncurkan dalam 4 seri, yaitu seri FX 4300,FX6300,FX8320, dan seri FX8350, perbedaan dengan seri bulldozer adalah pada seri bulldozer menggunakan penamaan FX4100,FX6100,FX8100. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini bro . . .




            Untuk para PC Enthusiast tentu prosesor ini menjadi target pembelian mereka, dengan chip unlocked dan bisa di-OC semau kita. Jika anda ingin mencari hasil clock yang besar pilihlah AMD seri terbaru ini, dengan harga yang jauh lebih terjangkau dari kompetitor lain, sebut saja “Intel” hehe . . .
            Dan jangan khawatir prosesor anda menjadi super panas karena prosesor dengan clock setinggi ini, prosesor di desktop ane dalam kondisi idle aja suhunya bisa mencapai 9° C dan dalam kondisi bekerja penuh paling sampai 35°C padahal kalau dilihat dari datasheet bulldozer suhu kerja maximumnya masih dikisaran 70° C, namun dengan syarat heatsink anda mumpuni,  ini saya kasih gambaran suhu di desktop ane gan . . .




         Sayangnya harga seri FX4300 dengan FX6300 selisihnya Cuma sekitar 10 dollar atau sekitar 100 ribu, jadi agak galau jika ingin membeli seri antara FX4300 dan FX6300. Tapi jika anda gamers atau renderer dengan budget tipis bak mahasiswa seperti saya, Vishera merupakan solusi tepat, hemat, bersahabat, bijaksana, membahana, luar biasa :D
        berikut ini adalah benchmark AMD FX4300 vs Intel i3 2100, klik disini gan


Read More

Minggu, 30 Desember 2012

Cara Perhitungan Subnet

     Selamat malam para pejuang kehidupan a.k.a mahasiswa, hehe.
Kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara perhitungan subnet, untuk pengertian subnetting sendiri saya Insya Allah akan menjelaskan dilain waktu kalau ada kesempatan, karena belakangan ini tugas kuliah seperti kerja rodi, hadeuh. . . #mahasiswasoksibuk.
     Oke langsung ke pokok permasalahannya saja daripada lama-lama pembaca dan penulis menjadi emosi dan hilang kendali. Pada dasarnya subnetting itu menentukan Jumlah Subnet, Jumlah Host per subnet, blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast
    Kadang teman-teman mungkin menjumpai IP dengan 192.168.1.25 namun kadang teman-teman pasti juga menjumpai IP address ditulis dengan cara 192.168.1.25/24. Loh apa itu maksudnya /24, /24 disini artinya menunjukkan subnet mask 255.255.255.0, tenang-tenang jangan bingung dulu. /24 diambil dari perhitungan bahwa 24 bit subnet mask yang terselubungi dengan biner 1. Contoh konkritnya adalah seperti ini: 24 dibagi 8 (jumlah bit) = 3 jadi subnet mask /24 sama dengan 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0), konsep ini dikenal dengan konsep CIDR (Classless Inter-Domain Routing). Untuk lebih jelasnya silahkan lihat tabel dibawah ini
   


 Subnetting Pada IP Address Kelas C


Oke langsung saja kita praktek mensubnetting suatu IP Adress Class C.Tentukan subnetting dari alamat 192.168.1.0/26  karena terdapat /26 maka subnetmask 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
1.Jumlah Subnet
Rumus untuk mencari jumlah subnet adalah=2x, dimana x adalah banyaknya biner 1 pada oktet (8 bit) terakhir, jadi 22= 4 subnet
2.Jumlah Host per subnet
Rumus untuk mencari jumlah host per subnet adalah =2y – 2, dimana y adalah banyaknya biner 0 pada oktet terakhir  subnet. Jadi jumlah host persubnetnya adalah 26-2=62 host
3.Blok subnet
Rumus untuk membagi blok subnetnya adalah=256-(nilai terakhir oktet subnetmask), 256-192=54. Jadi subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192.

Untuk pembagian lebih lengkapnya bisa dilihat pada tabel berikut ini:



Subnetting Pada IP Address Kelas B


Jika dilihat dari tabel diatas terdapat dua bagian, yaitu sebelah kiri dengan nilai CIDR /17 hingga /24 dan sebelah kanan dengan nilai CIDR /25 hingga /30.
Mengapa saya pisahkan ? karena teknik subnetting kedua bagian tabel diatas berbeda. Perbedaanya terletak pada cara subnettingnya, jika pada nilai CIDR /17-/24 caranya sama dengan subnetting pada kelas C diatas, hanya blok subnet yang kita masukkan langsung ke oktet ketiga sedangkan kelas C dimasukkan pada oktet keempat. Sedangkan untuk CIDR dari /25 sampai /30 blok subnet dimasukkan pada oktet keempat, setelah selesai oktet ketiga berjalan maju

1.Subnetting dengan nilai CIDR /17 hingga /24
Contoh networknya 172.16.0.0/18
172.16.0.0/18 berarti memiliki subnetmask 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0)
a.  Jumlah Subnet
2x dengan x adalah jumlah biner 1 pada 2 oktet terakhir, jadi jumlah subnetnya 22= 4 subnet.
b. Jumlah host per subnet
2y – 2 dengan y adalah banyaknya 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 214- 2 =16.382 host
c. Blok Subnet
256-192=64. Jadi subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:




2.Subnetting dengan nilai CIDR /25 hingga /30
Contoh networknya 172.16.0.0/25
172.16.0.0/25 berarti memiliki subnetmask 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
a.  Jumlah Subnet
2x dengan x adalah jumlah biner 1 pada 2 oktet terakhir, jadi jumlah subnetnya 29= 512 subnet.
b. Jumlah host per subnet
2y – 2 dengan y adalah banyaknya 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 27- 2 =126 host
c. Blok Subnet
256-128=128. Jadi subnet lengkapnya adalah 0,128
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini
 


Subnetting Pada IP Address Kelas A
Pada subnetting kelas A konsepnya sama seperti konsep subnetting pada kelas-kelas sebelumnya. Kalau kelas C blok subnet yang dimasukkan adalah adalah oktet terakhir, kelas B di oktet 3 dan 4, sedangkan untuk kelas A di oktet 2,3,dan 4 (oktet terakhir)
Mari kita langsung mencoba menyelesaikan subnetting untuk network address 10.0.0.0/16.
10.0.0.0/16 berarti memiliki subnetmask 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
1. Jumlah Subnet
2x dengan x adalah jumlah biner 1 pada 3 oktet terakhir, 28=256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet
2y-2, dengan y adalah jumlah biner 0 pada 3 oktet terakhir, 216-2=65.534 host
3. Blok Subnet
256-255=1, jadi subnet lengkapnya 0,1,2,3,5, dst
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Cukup sekian materi yang bisa saya bagi, semoga materi ini dapat memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara subnetting yang baik dan benar.


Untuk sumber belajar lain, bisa menunjungi jurnal kampusku 
Read More