Cara Perhitungan Subnet
Selamat malam para pejuang kehidupan a.k.a mahasiswa, hehe.
Kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara perhitungan subnet, untuk pengertian subnetting sendiri saya Insya Allah akan menjelaskan dilain waktu kalau ada kesempatan, karena belakangan ini tugas kuliah seperti kerja rodi, hadeuh. . . #mahasiswasoksibuk.
Oke langsung ke pokok permasalahannya saja daripada lama-lama pembaca dan penulis menjadi emosi dan hilang kendali. Pada dasarnya subnetting itu menentukan Jumlah Subnet, Jumlah Host per subnet, blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast
Kadang teman-teman mungkin menjumpai IP dengan 192.168.1.25 namun kadang teman-teman pasti juga menjumpai IP address ditulis dengan cara 192.168.1.25/24. Loh apa itu maksudnya /24, /24 disini artinya menunjukkan subnet mask 255.255.255.0, tenang-tenang jangan bingung dulu. /24 diambil dari perhitungan bahwa 24 bit subnet mask yang terselubungi dengan biner 1. Contoh konkritnya adalah seperti ini: 24 dibagi 8 (jumlah bit) = 3 jadi subnet mask /24 sama dengan 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0), konsep ini dikenal dengan konsep CIDR (Classless Inter-Domain Routing). Untuk lebih jelasnya silahkan lihat tabel dibawah ini
Subnetting Pada IP Address Kelas C
Untuk sumber belajar lain, bisa menunjungi jurnal kampusku
Kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara perhitungan subnet, untuk pengertian subnetting sendiri saya Insya Allah akan menjelaskan dilain waktu kalau ada kesempatan, karena belakangan ini tugas kuliah seperti kerja rodi, hadeuh. . . #mahasiswasoksibuk.
Oke langsung ke pokok permasalahannya saja daripada lama-lama pembaca dan penulis menjadi emosi dan hilang kendali. Pada dasarnya subnetting itu menentukan Jumlah Subnet, Jumlah Host per subnet, blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast
Kadang teman-teman mungkin menjumpai IP dengan 192.168.1.25 namun kadang teman-teman pasti juga menjumpai IP address ditulis dengan cara 192.168.1.25/24. Loh apa itu maksudnya /24, /24 disini artinya menunjukkan subnet mask 255.255.255.0, tenang-tenang jangan bingung dulu. /24 diambil dari perhitungan bahwa 24 bit subnet mask yang terselubungi dengan biner 1. Contoh konkritnya adalah seperti ini: 24 dibagi 8 (jumlah bit) = 3 jadi subnet mask /24 sama dengan 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0), konsep ini dikenal dengan konsep CIDR (Classless Inter-Domain Routing). Untuk lebih jelasnya silahkan lihat tabel dibawah ini
Subnetting Pada IP Address Kelas C
Oke langsung saja kita praktek mensubnetting
suatu IP Adress Class C.Tentukan subnetting dari alamat 192.168.1.0/26
karena terdapat /26 maka subnetmask 11111111.11111111.11111111.11000000
(255.255.255.192)
1.Jumlah Subnet
Rumus untuk mencari jumlah subnet adalah=2x,
dimana x adalah banyaknya biner 1 pada oktet (8 bit) terakhir, jadi 22=
4 subnet
2.Jumlah Host per subnet
Rumus untuk mencari jumlah host per subnet adalah =2y –
2, dimana y adalah banyaknya biner 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host persubnetnya
adalah 26-2=62 host
3.Blok subnet
Rumus untuk membagi blok subnetnya adalah=256-(nilai
terakhir oktet subnetmask), 256-192=54. Jadi subnet lengkapnya adalah
0,64,128,192.
Untuk pembagian
lebih lengkapnya bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Subnetting Pada IP Address Kelas B
Jika dilihat
dari tabel diatas terdapat dua bagian, yaitu sebelah kiri dengan nilai CIDR /17
hingga /24 dan sebelah kanan dengan nilai CIDR /25 hingga /30.
Mengapa saya
pisahkan ? karena teknik subnetting kedua bagian tabel diatas berbeda.
Perbedaanya terletak pada cara subnettingnya, jika pada nilai CIDR /17-/24
caranya sama dengan subnetting pada kelas C diatas, hanya blok subnet yang kita
masukkan langsung ke oktet ketiga sedangkan kelas C dimasukkan pada oktet
keempat. Sedangkan untuk CIDR dari /25 sampai /30 blok subnet dimasukkan pada
oktet keempat, setelah selesai oktet ketiga berjalan maju
1.Subnetting dengan nilai CIDR /17 hingga /24
Contoh networknya 172.16.0.0/18
172.16.0.0/18 berarti memiliki subnetmask
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0)
a. Jumlah Subnet
2x dengan x adalah jumlah biner 1 pada 2
oktet terakhir, jadi jumlah subnetnya 22= 4 subnet.
b. Jumlah host per subnet
2y – 2 dengan y adalah banyaknya 0 pada 2
oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 214- 2 =16.382
host
c. Blok Subnet
256-192=64. Jadi subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
2.Subnetting
dengan nilai CIDR /25 hingga /30
Contoh networknya 172.16.0.0/25
172.16.0.0/25 berarti memiliki subnetmask
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
a. Jumlah Subnet
2x dengan x adalah jumlah biner 1 pada 2
oktet terakhir, jadi jumlah subnetnya 29= 512 subnet.
b. Jumlah host per subnet
2y – 2 dengan y adalah banyaknya 0 pada 2
oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 27- 2 =126
host
c. Blok Subnet
256-128=128. Jadi subnet lengkapnya adalah 0,128
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini
Subnetting Pada IP Address Kelas A
Pada subnetting
kelas A konsepnya sama seperti konsep subnetting pada kelas-kelas sebelumnya.
Kalau kelas C blok subnet yang dimasukkan adalah adalah oktet terakhir, kelas B
di oktet 3 dan 4, sedangkan untuk kelas A di oktet 2,3,dan 4 (oktet terakhir)
Mari kita
langsung mencoba menyelesaikan subnetting untuk network address 10.0.0.0/16.
10.0.0.0/16
berarti memiliki subnetmask 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
1. Jumlah Subnet
2x dengan x adalah jumlah biner 1 pada 3
oktet terakhir, 28=256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet
2y-2, dengan y adalah jumlah biner 0 pada 3
oktet terakhir, 216-2=65.534 host
3. Blok Subnet
256-255=1, jadi subnet lengkapnya 0,1,2,3,5, dst
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Cukup sekian materi yang bisa saya bagi, semoga materi ini dapat memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara subnetting yang baik dan benar.Untuk sumber belajar lain, bisa menunjungi jurnal kampusku
0 komentar: